Thursday, June 5, 2014

Perancangan Sistem Informasi

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISIS SISTEM
PERANCANGAN SISTEM

Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
Sekarang dibahas:
-          Siklus hidup
-          Analisis Perancangan



SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES - SDLC)

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb:
1.        Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2.        Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
3.        Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak
4.        Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5.        Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6.        Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.




Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:
1.        Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
2.        Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan sistem informasi untuk mendukung organisasi.
3.        Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
4.        Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.



Batasan analisis sistem:
Aktifitas yang dilakukan dalam analisis sistem harus dapat menjawab pertanyaan umum, sbb:
1.        Sistem baru apakah yang akan dibangun? atau
2.        Sistem apakah yang akan ditambahkan atau dimodifikasi pada sistem lama yang sudah ada?



Untuk itu secara detail harus dijawab pertanyaan-pertanyaan:
1.        Informasi apakah yang dibutuhkan?
2.        Oleh siapa?
3.        Kapan?
4.        Dimana?
5.        Dalam bentuk apa?
6.        Bagaimana cara memperolehnya?
7.        Dari mana asalnya?
8.        Bagaimana cara mengumpulkannya?



Proposal mengadakan analisis sistem:
Berisi:
1.        Definisi yang jelas dan konsisten tentang alasan untuk analisis
2.        Definisi batasan analisis yang akan dilakukan
3.        Identifikasi fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari selama analisis
4.        Identifikasi sumber dimana fakta dapat diperoleh
5.        Uraian tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis
6.        Proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama analisis
7.        Jadwal tentatif analisis



Sumber-sumber fakta yang dapat dipelajari untuk analisis sistem:
1.        Sistem yang ada
2.        Sumber internal lain: orang, dokumen, dan hubungan antara orang-organisasi atau fungsi ada
3.        Sumber External: interface dengan sistem lain, seminar, vendor, jurnal, textbook dan informasi atau ilmu lain yang berada diluar sistem

Kerangka Analisis:
1.        Analisis terhadap level pembuat keputusan (manajemen organisasi): menganalisa organisasi, fungsi dan informasi yang dibutuhkan beserta informasi yang dihasilkan.
2.        Analisis terhadap flow informasi: mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan, siapa yang memerlukan, dari mana asalnya.
3.        Analisis terhadap input dan output.
Dalam analisis ini digunakan teknik dan alat bantu, a.l: interview, questionaire, observation, sampling and document gathering, charting (organisasi, flow, dfd, ER, OO, dll), decision table and matric



Laporan hasil analisis:
Laporan hasil analisis harus berisi:
1.        Uraian alasan dan scope (batasan) analisis
2.        Deskripsi sistem yang ada dan operasinya.
3.        Uraian tujuan (objektif) dan kendala sistem
4.        Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum teratasi dan potensi masalah
5.        Uraian tentang asumsi-asumsi yang diambil oleh analis sistem selama proses analisis
6.        Rekomendasi-rekomendasi sistem yang baru dan kebutuhannya untuk desain awal
7.        Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya yang diharapkan termasuk dalam desain sistem baru atau memodifikasinya. Proyeksi ini termasuk kelayakan untuk proses selanjutnya.
Yang terpenting adalah bagian 6 dan 7.



Katagori aspek kelayakan:
1.        Kelayakan teknis: kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak.
2.        Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian, efisiensi biasa operasional organisasi.
3.        Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi dan orang yang menjalankan organisasi
4.        Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-model penjadwalan seperti PERT dan GANTT CHART. Apakah jadwal pengembangan layak atau tidak.



Hasil akhir analisis sistem (keputusan):
1.        Hentikan pekerjaan, karena proposal tidak layak.
2.        Tunggu beberapa saat, karena masih ada pertimbangan lain.
3.        Modifikasi, manajemen memutuskan untuk memodifikasi prososal dengan subsistem lain.
4.        Proses dengan syarat, ada persyaratan kelayakan.
5.        Proses tanpa syarat, semua syarat terpenuhi. Proposal diterima dan proses dilanjutkan ke desain awal.




Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what? Sedangkan desain digunakan untuk menjawab pertanyaan how? Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis.



Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses desain:
1.        Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines, material, money dan methods.
2.        Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem.
3.        Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
4.        Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical, puched card, atau computer base.
5.        Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify, arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate.
6.        Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.



Langkah dasar dalam proses desain:
1.        Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
2.        Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
3.        Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4.        Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:
a.        Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem (system’s goal)
b.        Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
c.        Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun field informasi yang diperlukan.
d.        Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input menjadi output yang diperlukan.
e.        Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan selama pemrosesan input menjadi output.
f.         Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan diperoleh.
g.        Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.
h.        Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang ekstrim
i.         Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang menentukan kualitas umum pemrosesan data.
j.         Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.

5.        Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:
a.        Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem.
b.        Menyiapkan  model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan diajukan.
c.        Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan merawat sistem.
d.        Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir.
Sedangkan format dari proposal desain ini sangat berfariasi akan tetapi mengandung hal-hal di atas.



Prinsip Dasar Desain

Ada 2 prinsip dasar desain, a.l:
1.        Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif terutama dalam cost.
2.        Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l: data collection, data processing, file update, data storage, data retrival, information report dan data processing controls.

Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah sistem informasi:
1.        Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai input ke sistem informasi.
2.        Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah untuk me-record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin sedikit langkah semakin akurat.
3.        Data yang  dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke sistem.
4.        Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih kecil dari pewaktuan informasi tersebut diperlukan.
5.        Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal
6.        Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari kebutuhan informasi.
7.        Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah di kumpulkan.
8.        Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses selanjutnya.
9.        Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah aktifitas prosesing yang besar dilakukan.
10.     Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada kendala sistem.
11.     Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance.
12.     Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk keperluan audit.
13.     File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke basis data.
14.     Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field data.
15.     Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara periodik.

16.     Semua field data harus memiliki tanggal update/akses penyimpanan terakhir.

SUMBER:https://www.google.co.id/urlsa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CCMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.unsri.ac.id%2Fupload%2Farsip%2FPERANCANGAN%2520SISTEM%2520INFORMASI.doc&ei=FomQU47gDJejugSYpIB4&usg=AFQjCNHIxvt0QmOhjCLFHI3KoaTP4yAdJw&sig2=QFARBKC3bylANzSilV-y_g&bvm=bv.68235269,d.c2E

Komponen komponen pada VB

Domain adalah alamat sebuah website yang digunakan untuk mengakses sebuah website dengan cara mengetikkannya di browser yang ada di perangkat Anda yang terkoneksi ke internet. Contoh domain adalah www.kompasiana.com. Contoh domain punya saya adalah www.pangeranaditya.com. Masih sangat banyak lagi contoh domain lainnya yang saya yakin Anda banyak tahu soal ini. Ekstensi belakang domain bukan hanya .com. Ada juga .net, .org, .biz, .info, .asia, .tv, .in, .us, .co.id, .web.id, .co.uk, .xxx dll masih teramat sangat banyak lagi ekstensi domain yang lainnya.
Domain sifatnya sewa minimal satu tahun dengan harga puluhan ribu hingga ratusan ribu Rupiah tergantung dari ekstensi domain yang dipilih. Ada satu hukum alam dalam penyewaan domain yaitu siapa cepat dia dapat. Contoh domainwww.kompasiana.com kan sudah dimiliki Kompas, maka Anda tidak bisa menyewanya kecuali kalau suatu saat nanti domain ini tidak diperpanjang masa sewanya. Bagi para pengusaha domain, hal seperti ini adalah potensi bisnis yang bagus untuk mereka karena biasanya mereka mengambil dulu domain-domain yang diperkirakan banyak peminatnya lalu mereka menjual domain tersebut dengan harga yang tinggi.
Ada yang menyewakannya lagi sampai dengan harga jutaan bahkan puluhan juta Rupiah tergantung dari kemungkinan jumlah peminatnya ataupun kemungkinan strata ekonomi peminatnya. Kita bisa menyewa domain dari pihak-pihak yang menyewakannya dan biasanya adalah perusahaan-perusahaan hosting. Biasanya juga mereka mempunyai website promosinya dan di website-nya tersebut tersedia fasilitas untuk mengecek ketersediaan domain yang ingin kita pesan. Cara pemesanan dan pembayarannya pun mudah. Bisa via transfer bank, menggunakan Paypal, kartu kredit dll. Aktifnya pun paling lambat umumnya 1X24 jam setelah pembayaran.


Hosting adalah tempat dimana data-data website disimpan, di-online-kan dan diolah oleh pengelola website. Diibaratkan hosting ini ibarat satu ruangan di sebuah gedung apartemen atau gedung perkantoran. Hosting menjadi tempat tinggal ataupun kantor kita di dunia online(internet). Yang banyak dipakai orang saat ini rata-rata disebut dengan Shared Hosting. Perusahaan-perusahaan hosting menyediakan paket hosting sekaligus harganya masing-masing yang bervariasi tergantung dari Disk Space (Kapasitas Disk), Monthly Bandwidth (Data Transfer Bulanan) dan fasilitas-fasilitas juga fitur-fitur lainnya.
Umumnya, pembayaran hosting yang pada dasarnya sifatnya pun sewa ada yang bulanan atau tahunan. Gambaran dari saya, Rp100.000,00 per tahun untuk domain dan Rp100.000,00 per bulan untuk hosting sudah cukup bagi kita untuk mempunyai website yang siap menerima kunjungan dari banyak pengunjung. Biasanya hosting yang kita pesan akan diaktifkan paling lambat 1X24 jam oleh perusahaan hosting setelah kita melakukan pembayaran dan konfirmasi pembayaran. Untuk menemukan banyak pilihan perusahaan hosting, Anda bisa mencarinya di Search Engine(Mesin Pencari) Google dengan mengetikkan kata kunci “hosting”.
Domain yang sebelumnya juga telah Anda sewa, NS(Name Server)-nya akan diarahkan ke NS yang digunakan oleh perusahaan hosting. Contohnya adalah ns1.namaperusahaanhosting.com dan ns2.namaperusahaanhosting.com. Biasanya kita mendapatkan client area dari perusahaan hosting yang bisa kita akses untuk melakukan setting(pengaturan) untuk hal ini. Bila Anda tidak paham hal ini, jangan segan untuk menanyakan atau minta bantuan kepada tim pelayanan dari perusahaan hosting tersebut. Ketika hosting Anda telah aktif, maka Anda mendapatkan akses ke cPanel(Control Panel) hosting website dari perusahaan hosting.


Server adalah tempat dimana terdapat banyak hosting website diletakkan di dalamnya. Server ini ibarat gedung apartemen ataupun gedung perkantoran. Server sebenarnya sama saja dengan komputer desktop yang biasa dipakai di rumah-rumah ataupun kantor-kantor. Bedanya, server digunakan untuk menyimpan dan meng-online-kan data-data banyak hosting website yang ada di dalamnya sehingga server pun diletakkan di data center untuk dihubungkan ke seluruh dunia. Jadi pada saat Anda sedang mengakses suatu website, maka perangkat Anda sedang terkoneksi dengan server dimana website tersebut di-hosting-kan.
Server biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan hosting dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan sumber daya besar karena sangat banyaknya data juga pengunjung website. Seperti Kompas, mempunyai server-server sendiri milik perusahaan yang jumlahnya banyak dan diletakkan di data center. Apalagi perusahaan-perusahaan Search Engine semacam Google, Yahoo dan Bing juga perusahaan-perusahaan Social Networking (Jejaring Sosial) seperti Facebook dan Twitter. Jenis server dari segi kemampuan atau pelayanannya terdiri dari VPS(Virtual Private Server), Dedicated Server dan Coolocation Server.


VPS(Virtual Private Server) saya ibaratkan dengan satu lantai dari keseluruhan gedung apartemen atau perkantoran yang tentunya teramat sangat jauh lebih besar sumber dayanya dibandingkan Shared Hosting. Dedicated Server adalah penyewaan unit server yang saya ibaratkan langsung menyewa satu gedung apartemen atau perkantoran. Coolocation Server adalah penitipan server milik sendiri ke data center. Harga sewanya bervariasi. Untuk VPS(Virtual Private Server) biasanya mulai ratusan ribu hingga jutaan Rupiah bulanan. Untuk Dedicated Server biasanya jutaan Rupiah. Untuk harga beli server sendiri mulai jutaan hingga puluhan juta Rupiah.
Semuanya tergantung dari kualitas server-nya sendiri dengan kemampuan, fasilitas serta fitur-fitur yang tersedia. Kalau seperti Google, Yahoo, Bing, Facebook dan Twitter, mereka masing-masing sudah mempunyai sangat banyak server yang diletakkannya di data centernya masing-masing juga punya sendiri. Kalau kita mempunyai server sendiri lalu kita ingin menggunakan Coolocation Server dengan menitipkannya di data center, umumnya biaya bulanannya jutaan Rupiah per bulan. Bila Anda hanya ingin website untuk blog pribadi, website bisnis kecil hingga menengah, tentu Anda tak memerlukan server karena Shared Hosting saja sudah cukup.


Data Center adalah tempat dimana banyak server diletakkan dan di-online-kan di dalamnya ke seluruh dunia. Data Center dilengkapi dengan teknologi yang sangat canggih seperti sarana pengaturan hawa udara juga penyaluran listrik karena server-server yang ada di dalamnya harus dipastikan online 24 jam penuh tanpa henti agar website-website yang tergabung di dalamnya mampu diakses kapanpun juga dimanapun oleh para pengunjungnya yang menggunakan perangkatnya masing-masing yang terkoneksi ke internet. Selain itu, keamanannya pun sangat ketat karena tak sembarangan orang bisa masuk untuk mengantisipasi sabotase server. 


cPanel(Control Panel) adalah panel kontrol hosting sebuah website. cPanel ibarat software yang bisa dipergunakan secara online. Di dalamnya juga terdapat webmail untuk membuat akun e-mail dengan nama domain Anda sendiri misalnya mail@namadomainanda.com. Anda juga bisa meng-upload(mengunggah) ataupun men-download(mengunduh) files atau folders untuk website di cPanel. Di cPanel, Anda juga bisa meng-instalasi(memasang) CMS(Content Management System) untuk mengelola data-data website Anda secara mudah tanpa Anda harus mempunyai kemampuan ataupun pemahaman tentang HTML, PHP dll yang bagi pemula tentu cukup memusingkan. Umumnya, pengguna pemula cPanel kebingungan melihat banyaknya fitur dan merasa kesulitan, namun sesungguhnya tak sesulit yang dibayangkan. Tidak semua fitur yang ada harus digunakan. Hanya beberapa saja yang penting dan sekarang sudah banyak beredar buku-buku yang mengajarkan cara penggunaannya di toko-toko buku seperti Gramedia dll. Di internet pun banyak website ataupun blog yang membahas cara-cara penggunaan cPanel.



CMS(Content Management System) adalah software online untuk memasukkan, mengelola dan mengembangkan data-data online website dengan cara penggunaan yang sangat mudah dimana tujuan dari diciptakannya CMS ini memang adalah untuk memudahkan kita-kita yang belum memahami kode-kode HTML, PHP dll yang bagi pemula tentu sangat rumit. Yang penting sudah bisa main internet walaupun baru sekedar di Google, Yahoo, Bing, Facebook dan Twitter, sudah dasar yang cukup untuk menggunakan CMS. 

SUMBER: http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/12/07/komponen-website-domain-hosting-server-data-center-cpanel-cms-509149.html

Wednesday, June 4, 2014

Kondisi Percabangan pada Visual Basic (VB)

Dalam Visual Basic ada beberapa kondisi percabangan yang dapat digunakan seperti IF-THEN, IF-THEN-ELSE, dan SELECT CASE. Kondisi percabangan biasanya dinyatakan dengan menggunakan operator seperti operator sama dengan (=), tidak sama dengan (<>) atau operator-operator perbadingan, seperti lebih besar, lebih kecil, lebih besar sama dengan, atau lebih kecil sama dengan ( >, <, >=, <=).

IF-THEN
Percabangan dengan menggunakan IF-Then, berfungsi untuk memilih dua kondisi atau lebih dengan memeriksa syarat pada tiap kondisi. 

Jika syarat pada kondisi 1 benar (True), maka maka program akan menjalankan pernyataan 1, dan kalau kondisi 1 salah (False) maka program akan memeriksa kondisi 2. Jika syarat pada kondisi 2 benar ( True ) maka program akan menjalankan pernyataan 2, kalau kondisi 2 tidak ( False ) maka program akan memeriksa kondisi berikutnya dan begitu seterusnya hingga kondisi terakhir pada percabangan.






SELECT CASE
Dibandingkan dengan percabangan IF-Then, Select Case lebih mudah dibaca, di debug, dan lebih mudah digunakan dalam alur program yang membutuhkan banyak percabangan.







SUMBER: http://myleaf-clover.blogspot.com/2012/04/lp-visual-basic-ii.html




Entity Relationship Diagram (ERD)


Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis atau model data semantik sistem. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram (ERD).


Notasi ERD

§  Entitas
Segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
§  Atribut
Pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.
§  Relasi atau Hubungan 
Menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.

Tahapan ERD
1.      Menentukan entitas
Menentukan peran, kejadian, lokasi, dll untuk penyimpanan data
2.      Menentukan relasi
Menetukan hubungan antarpasangan entitas
3.      Gambar ERD sementara
Entitas digambarkan dengan kotak dan relasi dengan garis
4.      Isi kardinalitas
Menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan.
5.      Tentukan kunci utama
Menentukan atribut yang mengidentifikasikan satu kejadian pada masing-masing entitas.
6.      Gambar ERD sesuai kunci
Menghilangkan many to many dan memasukan entity, serta kunci tamu pada masing-masing entitas.
7.      Menentukan atribut
Menentukan field-field yang diperlukan oleh system.
8.      Pemetaan atribut
Memasang atribut dengan entitas yang sesuai.
9.      Gambar ERD dengan atribut
Mengatur ERD dari langkah 6 dengan menambahkan entitas atau relasi yang ditemukan di langkah 8.
10.  Periksa hasil
Apakah ERD telah menggambarkan system yang akan dibangun?

SUMBER: http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/03/16/sistem-basis-data-entity-relationship-diagram-erd/




LOOPING (Kondisi Pengulangan) VB .net

Looping digunakan untuk tujuan pengulangan. Proses pengulangan tersebut terhenti setelah mencapai nilai tertentu. Looping berguna untuk optimalisasi program. Dengan algoritma tertentu program menjadi lebih singkat.

Berikut adalah beberapa looping pada VB .net:

For-Next
Digunakan untuk mengulang blok perintah dalam jumlah yang sudah ditentukan. Pada struktur ini, tidak perlu untuk menuliskan nilai awal dan nilai akhir variable penghitungan. Nilai variable akan otomatis akan bertambah atau berkurang.



Keterangan:
Var = nama variable integer untuk melakukan proses pengulangan
Awal= nilai suatu variable untuk menentukan harga awal
Akhir = nilai suatu variable untuk menentuka harga akhir
Pertambahan= besarnya nilai perubahan
Ekspresi= blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi pengulangan memenuhi syarat


Struktur Do-While Loop
Digunakan untuk melakukan pengulangan terus menerus selama kondisi memenuhi syarat (TRUE). Pengulangan ini akan berhenti jika tidak memenuhi syarat (FALSE).


  
Struktur Do Until-Loop
Struktur ini berbanding terbarik dengan struktur Do-While. Digunakan untuk melakukan pengulangan secara terus menerus selama kondisi tidak memenuhi syarat (FALSE). Pengulangan ini akan berhenti jika memenuhi syarat (TRUE).




Struktur While-End While
Digunakan untuk melakukan pengulangan secara terus menerus selama kondisi memenuhi syarat (TRUE). Pengulangan ini akan berhenti jika kondisi tidak memenuhi syarat (FALSE).



SUMBER: http://pustakaku.com/unduh/2013/03/modulvbnet-loopajar.html